Apa
hubungan kentut dengan doa? Kayaknya, gak ada ya. Tidak ada penjelasan
rasional yang bisa menerangkan hal itu. Aku sendiri, selama ini berusaha
mencari penjelasan rasional ketika memikirkan Allah, ibadah, dan yang
berkaitan dengan Allah. Apalagi ketika berbincang dengan orang-orang
yang terdidik, selalu aku berusaha menjelaskannya dengan logika.
Tapi tadi aku mengalami peristiwa, bahwa Allah
dan kekuasaannya tidak bisa selamanya bisa dijelaskan dengan akal.
Kejadiannya begini. Tadi siang, aku jadi khatib sholat Jumat di
kampungku Percut. 15 – 20 meter sampai di masjid, perutku ngulah. Mules.
Dan betul saja. Begitu sepeda motor kuparkir. Keluarlah angin itu. Aku
ke kamar mandi. Ambil wudhu lagi.
Setelah berbenah-benah
sejenak, aku masuk majid dan sholat sunnat. Begitu rakaat terakhir,
perutku ngulah lagi. Aku was-was. Waktu sholat sudah masuk. Dan aku
harus naik mimbar. Saat sujud terakhir itu, aku memohon kepada Allah
supaya mengamankan perut ini.
Aku naik mimbar. Saat
mengucapkan salam, perut masih terasa mules. Azan berkumandang, perut
berangsur pulih. Azan usai, aku pun berdiri. Semua sudah normal kembali.
Sholat usai. Aku pulang ke rumah. Makan siang. Beberpa saat usai makan
siang, perut kembali ngulah. Kali ini tak tertahan lagi.
Nah,
sampai saat ini aku tak mencari penjelasan logis, apa hubungan doaku
dengan kentut? Tapi kenyataannya, usai memanjatkan doa itulah perut ini
bisa aman. Dan aku bisa menyelesaikan tugas jadi khatib dan imam Jumat
dengan lancar
Sabtu, 01 Maret 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar