Minggu, 19 Juli 2015

Jangan Lupa Pendidikan Agama Anak

Jangan Lupa Pendidikan Agama Anak

Peristiwa ini terjadi dua bulan sblum Ramadan. Aku sholat Jumat, di masjid Al Jihad Medan. Krn datang terlambat, aku duduk di shaf belakang. Waktu itu, khatib udah naik ke mimbar. Di depan duduk duduk 5 org remaja. Mereka asyik ngobrol. Tiga orang, berusaha menahan diri tidak berbicara. Tapi du orang lagi (y duduk tepat di depanku) asyik ngobrol sambil tertawa-tawa dan membuka-buka gadgetnya. Dua orang ini berusaha melibatkan tiga temannya y lain. Dan, tiga temannya ini hanya tersenyum dan mengangguk saja.

Saking asyiknya mereka ngobrol, satu diantanya mengangkat tangan seperti orang melambai kpd org lain. Sampai khatib seselai khutbah, dan iqamat berkumandang barulah mrk berhenti ngobrol.

Melihat peristiwa seperti itu, timbul rasa kasihan pd mereka. Seusia remaja sperti itu, mrk tidak paham tata cara sholat Jumat. Bahwa, dilarang berbicara saat imam sdg menyampaikan khutbah, bahkan menyuruh org diam saja itu dilarang.

Kalaulah mereka tau soal itu, pastilah mereka tidak melakukan itu. Kalau aku mau berbanding-banding dgn diriku, Seingatku, semasa kanak-kanak dulu, aku udah tau ttg larangan itu. Aku tidak pernah ngobrol saat imam khutbah. Nah, saat itu aku merasa beruntung punya org tua y peduli pd pendidikan agama anaknya.

Saat ini, banyak org tua fokus pada penyediaan finansial anaknya tapi abai pada agama anaknya. Itu terlihat dari kasus anak remaja tadi, dilihat dari tampilannya dan teknologi y dipakainya mrk berasal dari keluarga berkecukupan. Tapi soal ilmu agama, mrk seperti anak tak terdidik.

Sebgai org tua, agaknya kita perlu merubah pola hidup kita. Org tua memang wajib menyiapkan ekonomi anaknya, tapi harus dilandasi pemahaman bahwa itu semua adalah sarana beribadah kpd Allah. Salah satunya, adalah menyiapkan ilmu agama anak-anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar